SABDA RASULULLAH TENTANG AKHLAK


Untuk keamanan, kebahagiaan dan kedamaian hidup di dunia dan Akhirat, manusia perlu model atau contoh untuk diikuti. Justeru manusia, walaupun telah Allah bekalkan fitrah ingin mencintai dan dicintai tidak akan dapat melakukannya dengan sempurna jika tidak ada contoh. Begitulah rahmat dan kasih sayang Allah. Sentiasa menunjukkan jalan-jalan keselamatan buat hamba- hamba-Nya. Tinggal apakah manusia itu mau atau tidak mencontohinya.

RIWAYAT HIDUP UMAR BIN KHATTAB


“Ya Allah, jadikanlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini. Amr bin Hisham atau Umar bin Khattab.” Salah satu dari doa Rasulullah pada saat Islam masih dalam tahap awal penyebaran dan masih lemah. Doa itu segera dikabulkan oleh Allah. Allah memilih Umar bin Khattab sebagai salah satu pilar kekuatan islam, sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal.
Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan.
Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy.

PEDALAMAN BADUI SEBAGAI GEMBLENGAN KEDUA RASULULLAH


Inilah pelita paling terang yang pernah ditemui Aminah. Sinarnya melebihi cahaya matahari namun disertai kaharuman daun-daun di pagi hari. Sungguh, kelahiran Muhammad telah mengembalikan senyum dan tawa di wajah Aminah. Moment kebahagiaan itu telah hadir sempurna dalam kisah hidupnya. Ibunda yang tengah dilanda senyum menikmati wajah menakjubkan anaknya.
Aminah melewati hari-harinya bersama Muhammad dengan kebahagiaan melangit. Seakan tak ingin sebantar pun ia meninggalkan bayinya. Muhammad adalah belahan jiwanya. Sumber kekuatan hidup dan harapan. Aminah sungguh ingin mengasuh Muhammad dengan dua tangannya sendiri. Kendati keinginan itu bukanlah suatu kelaziman bagi bangsa Arab pada masa itu. Adat mereka mengharuskan para ibu dari kaum bangsawan berpisah dengan bayi-bayinya untuk disusui perempuan dari pedalaman. Sebuah kebiasaan yang sulit untuk dipahami oleh bangsa, suku bahkan manusia lain.

Khalifah Timur sayid Rahmatullah

Raden Rahmatullah  lahir di negeri Cempa pada tahun 1401 M. Putra dari seorang ibu yang bernama Dewi Candrawulan putri dari Raja Cempa.
Adapun ayahnya bernama Ibrahim Al-Ghazi, seorang ulama besar dari Samarqandi dekat Bukhara, sebuah daerah yang terletak di wilayah Rusia Selatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa daerah tersebut terkenal sebagai tempat kelahiran ulama besar ulama termasyhur sebagai perawi hadis shahih, yaitu Imam Bukhari.
Menurut riwayat, bahwa Ibrahim Al-Ghazi atau sering disebut sebagai Ibrahim Asmaraqandi, datang ke ke Negeri Cempa untuk menyebarkan agama Islam ke negara-negara Asia atas perintah ayahnya yang

Ali zainal Abidin


Ia adalah cicit Rasulullah SAW yang selamat dari pembantaian dalam tragedi Karbala. Setelah dewasa ia menjadi wali yang setiap saat bersujud kepada Allah SWT.
Setelah dua cucu tersayang Rasulullah SAW, yaitu Hasan dan Husien, wafat, sementara sisa-sisa keturunan beliau yang lain terbunuh di padang Karbala, yang masih hidup ialah Ali Zainal Abidin, satu-satunya putra Sayyidina Husien bin Ali bin Abi Thalib. Cicit Rasulullah SAW ini lahir di Madinah pada 33 H / 613 M. sementara riwayat lain mengungkapkan ia lahir pada 38 H / 618 M. ketika pecah Tragedi Karbala pada abad ke-6 H (abad ke-12 M), ia baru berusia 11 tahun.
Termasuk generasi tabi`in, Ali Zainal Abidin banyak meriwayatkan hadits dari ayahnya, Husien dan pamannya, Hasan, juga dari para Sahabat, seperti Jabir, Ibnu Abbas, Al-Musawir bin Makhramah, Abu Hurairah, Shafiyah, Aisyah, Ummu Kultsum, dan para istri Rasulullah SAW yang lazin disebut ummahatul mukminin, ibunda kaum Muslimin.

Muslim Indiana yang terusir



Ternyata Amerika yang selama ini identik sebagai pusat kekafiran, justru lebih dulu mengenal Islam sebelum para penyebar agama lain dari Eropa menguasai negeri itu. Fakta-fakta ini mungkin akan membuat kita berbeda memandang Amerika, yaitu sebagai bagian dari wilayah yang dakwah disana harus diteruskan.

surat raja sriwijaya untuk Kalifah umar


Sri Indrawarman atau Sri Maharaja Indra Warmadewa merupakan seorang maharaja Kedatuan Sriwijaya. Dalam catatan orang Cina, ia dikenal dengan shoioebutan Shih-li-t-’o-pa-mo.
Tidak ada prasasti yang dikeluarkan raja ini membuat pelacakan terhadap Sri Indrawarman ini mengalami kesukaran. Petunjuk tentang keberadaan raja ini hanya berasal dari surat  yang dibuat atas titahnya yang diperuntukkan kepada Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah dari Bani Umayah, dan kronik Cina. Disebutkan dalam surat bertarikh 718 M tersebut bahwa surat itu dikirim dari seorang Maharaja yang memiliki ribuan gajah, memiliki rempah-rempah dan wewangian serta kapur barus, dengan kotanya yang dilalui oleh dua sungai sekaligus untuk mengairi lahan pertanian mereka dan mengantarkan hadiah buat khalifah Umar itu.

Umar Bin Khattab Membangun Kekalifahan yang termasyur


Banyak orang yang menganggap masa pemerintahan Umar bin Khattab adalah masa ekspansi dan penaklukan besar-besaran. Pantas dikatakan demikian karena kedaulatan umat Islam meluas sampai mendekati Afganistan dan Cina di sebelah timur, Anatolia dan Laut Kaspia di Utara, Tunis dan sekitarnya di Afrika Utara di bagian barat dan kawasan Nubia di selatan. Bukan hanya itu, negeri yang ditaklukan pun bukan negeri sembarangan, Romawi dan Persia yang sedang berada dalam masa jayanya.

Kalifah Umar bin Khatab


kekhalifahan Umar bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khatab adalah salah satu dari khulafaurasyidin yang memimpin kekhalifahan Islam pasca wafatnya Rasulullah Muhammad SAW. Umar menjadi khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Shidiq. Sosok Umar sangat berpengaruh di kalangan bangsa Arab karena keberanian, ketegasan, dan keteguhan jiwanya, bahkan pepatah Arab mengatakan keberanian Umar layaknya seperti singa. Sebelum masuk Islam, Umar di kenal sebagai salah satu tokoh Quraisy yang menentang ajaran Islam.

Perjalanan rosulullah muhammad


Kelahiran Nabi SAW Usia Abd’l -Muttalib sudah hampir mencapai tujuhpuluh tahun atau lebih tatkala Abrahahmencoba menyerang Mekah dan menghancurkan Rumah Purba. Ketika itu umur Abdullah anaknyasudah duapuluh empat tahun, dan sudah tiba masanya dikawinkan. Pilihan Abd’l -Muttalib jatuh kepadaAminah bint Wahb bin Abd Manaf bin Zuhra, – pemimpin suku Zuhra ketika itu yang sesuai pula usianyadan mempunyai kedudukan terhormat. Pada hari perkawinan Abdullah dengan Aminah itu, Abd’l -Muttalib juga kawin dengan Hala,puteri pamannya. Dari perkawinan ini lahirlah Hamzah, paman Nabi dan yang seusia dengan dia.Abdullah dengan Aminah tinggal selama tiga hari di rumah Aminah, sesuai dengan adat kebiasaan Arabbila perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga pengantin puteri. Sesudah itu mereka pindahbersama- sama ke keluarga Abd’l -Muttalib.Beberapa saat setelah perkawinan, Abdullahpun pergi dalam suatu usaha perdagangan ke Suriadengan meninggalkan isteri yang dalam keadaan hamil. Dalam perjalanannya itu Abdullah tinggal selama beberapa bulan. Dalam pada itu ia pergi juga ke Gaza dan kembali lagi. Kemudian ia singgah ketempat saudara-saudara ibunya di Medinah sekadar beristirahat sesudah merasa letih selama dalamperjalanan. Sesudah itu ia akan kembali pulang dengan kafilah ke Mekah. Akan tetapi kemudian iamenderita sakit di tempat saudara-saudara ibunya itu. Kawan-kawannyapun pulang lebih dulumeninggalkan dia. Abd’l -Muttalibmengutus Harith – anaknya yang sulung – ke Medinah, supaya membawa kembalibila ia sudah sembuh. Tetapi sesampainya di Medinah ia mengetahui bahwa Abdullah sudah meninggaldan sudah dikuburkan pula, sebulan sesudah kafilahnya berangkat ke Mekah. Kembalilah Harith kepadakeluarganya dengan membawa perasaan pilu atas kematian adiknya itu.

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / .

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger